Prinsip-prinsip desain menurut Stephen McElroy adalah :
1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan harmonis.
2.
Penekanan, memberi pengertian bahwa tidak semua unsur grafis adalah
sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik fokus.
3.
Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan membuat
variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan ruangan diantaranya
untuk memberikan kesan gerak.
4. Kesatuan, mengandung pengertian
semua bagian dari unsur grafis bersatu pada dan serasi sehingga pembaca
memahaminya sebagai suatu kesatuan.
Sedangkan menurut Atisah Sipahelut (1991), lima prinsip desain yaitu :
1.
Kesederhanaan, artinya apa yang disajikan adalah apa yang paling
penting atau prinsipil sehingga tidak tidak terkesan berlebih.
2. Keselarasan, artinya ada kesesuaian antara bagian yang satu dengan lainnya.
3.
Irama, mengandung arti adanya keselarasan yang baik dan dapat
menimbulkan kesan gerak gemulai dari bagian unsur yang satu kepada unsur
yang lain dalam suatu susunan komposisi.
4. Kesatupaduan, artinya karya dapat menghasilkan sebuah karya yang padu.
5.
Keseimbangan, merupakan prinsip penting sebagai sentuhan akhir
(finishing touch) yang memerlukan kepekaan perasaan dalam pembuatan
komposisi.
Prinsip-prinsip desain menurut Artini adalah :
1.
Keseimbangan, merupakan prinsip mendasar dari komposisi yang mudah
diidentifikasi dan terlihat jelas. Keseimbangan memberikan kesan
keteraturan.
Berbagai cara untuk mendapatkan keseimbangan :
a.
Keseimbangan Simetris : objek-objek yang disusun di sebelah kiri dan
sebelah kanan sumbu sama dalam bentuk, ukuran, bangun, dan letaknya.
b.
Keseimbangan Asimetris : diperoleh jika bentuk, bangun, garis, ukuran,
volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan
keseimbangan simetris. Keseimbangan asimetris banyak dipergunakan untuk
desain modern atau kontemporer.e
c. Keseimbangan horizontal : keseimbangan yang diperoleh dengan menjaga keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas.
2. Keserasian
Suatu
usaha untuk menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan
elemen-elemen lain dalam satu komposisi yang utuh agar nikmat
dipandang. Serasi atau harmoni bisa dicapai dengan kesamaan arah,
kesamaan bentuk dan bangun meskipun berbeda ukuran ataupun dengan
tekstur yang bersifat sama. Keserasian bisa dicapai dengan berbagai
variasi agar tidak membosankan.
3. Proporsi
Adalah
perbandingan antara satu bagian objek dengan objek lain atau dengan
keseluruhannya. Proporsi berbeda dengan skala. Proporsi sangat terkait
dengan objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya ukuran
gambar yang serasi untuk newsletter jelas kurang proporsional untuk
baliho.
4. Skala
Merupakan ukuran relatif dari suatu objek
yang akan terlihat setelah dibandingkan dengan objek lainnya. Penggunaan
skala dapat menciptakan keserasian dan kesatuan objek dalam desain.
Skala biasanya dinyatakan dengan ukuran panjang dan lebar. Elemen-elemen
yang digunakan memiliki hubungan dalam skala secara konsisten.
Penerapan skala dengan peralatan komputer lebih mudah dilakukan, yaitu
dengan memberikan garis bantu (grid). Objek maupun badan manusia dapat
juga digunakan untuk skala, misalnya kaki, depa, hasta, dan lain-lain.
5. Irama atau Ritme
Terkait
dengan kesan gerak yang ditimbulkan oleh pengulangan elemen. Di dalam
pengulangannya desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu.
Ritme yang baik dapat memberikan kesan gerakan yang lembut dan
berkesinambungan. Irama mampu mengarahkan perhatian dari bagian yang
satu ke bagian yang lain. Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat
kompleks.
Kesatuan
Keseimbangan
Proporsi
Irama
Dominasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar